INFORMASI :

SELAMAT DATANG DI WEB DESA JOGOMERTAN KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH 

Profil Umum

Profil Umum

Profil Umum

SEJARAH DESA JOGOMERTAN

Desa Jogomertan telah ada sejak zaman Mataram Islam, dan masih erat hubungannya dengan Sejarah berdirinya kabupaten Kebumen. Pada zaman peperangan antara mataram dan Belanda ada seorang prajurit Mataram yang melarikan diiri dan menetap di desa Jogomertan yang bernama Demang Joyopawiro.

Demang Joyopawiro membentuk pasukan dan laskar untuk berperang menghadapi tantara Belanda yang dibantu oleh rakyat Kebumen khusunya Masyarakat desa Jogomertan.

Pasukan dan laskar setempat kebanyakan memakai ikat kepala yang terbuat dari kain batik. Ikan kepala dari kain batik tersebut dinamai atau disebut meretan. Pada saat itu kebanyakan rakyat setempat bertugas atau berjaga secara bergiliran di perempatan jalan desa dan memakai ikat batik meretan.

Untuk mengenang kejadian dan kebanyakan masyarakat desa setempat yang memakai meretan dan berjaga jaga di perempatan jalan maka desa ini di namai desa Jogomertan, selanjutnya berdirilah desa Jogomertan sampai dengan saat ini. *(2024)

Sepeninggalnya tantara Belanda dan pasukan Mataram dari desa Jogomertan ada prajurit Mataran yang tidak ingin pulang ke Keraton Mataram dari desa Jogomertan yang Bernama Joyopawiro. Pada saat itu oprang tersebut tinggal di dukuh antara perbatasan desa Jogomertan, Klirong dan Tanjungsari yang sekarang disebut Japawira. Karena kesaktiannya dan jasa demang Joyopawira maka memberi nama desa dengan sebutan desa Jogomertan.

Masyarakat desa Jogomertan sebagaimana layaknya masyarakat yang tinggal di kawasan pedesaan memiliki sitem keakraban dan jiwa gotong royong yang tinggi dalam  Menyusun Perencanaan Pembangunan, Masyarakat terlebih dahulu mengadakan musyawarah antar warga dusun, kemudian untuk meringankan anggaran pembangunan maka pelaksanaan kegiatannya dilakukan melalui gotong royong atau kerja bakti seperti dalam perbaikan pembangunan sarana tempat ibadah, jalan, sungai, pembangunan rumah penduduk dan  lain lain. Bentuk gotong royong tersebut dapat berupa tenaga, material dari pada uang, karena potensi desa pertanian, bambu, kayu banyak terdapat di desa ini.

Peran masyarakat dalam pembangunan dari sisi masyarakat desa jogomertan adalah wujud tingginya jiwa kekeluargaan karena mereka menilai bahwa pembangunan yang berjalan di desa merupakan tanggung jawab bersama saling pemerintah yang notabennya mereka kebanyakan penduduk asli dan tinggal bertahun tahun sebagai satu keluarga besar “desa Jogomertan”.

Dalam perkembangan sejarah kepemimpinan desa di pimpin dengan sebutan : Glondong, lurah, kades (lurah saat itu) di desa Jogomertan tercatat dalam Sejarah desa Jogomertan yaitu di mulainya kepemimpinannya dari kepala desa H. Abdul Rokhim (1937 – 1973), H. Abdul Muin (1974 – 1989), H. Suharso (1990 – 1998), Stadji BA (1999 – 2013), Suharto (2013 – 2019), dan 2019 sampai sekarang kades Mutamimah Retno Utami.

Kepala desa sebelumnya jauh berbeda dengan kondisi sekarang, pada waktu itu kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunannya belum memiliki pedoman atau ketentuan yang jelas (seperti undang undang, perda dan perdes) karena dalam cengkraman kekuasaan penjajah, kebebasan pemimpin dan Masyarakat dibatasi oleh penjajah sehingga pembangunan tidak berjalan baik, kepemimpinan kepala desa termasuk desa Jogomertan berpengaruh terhadap dinamika pemerintahan, termasuk pada model dan mekanisme perencanaan serta pelaksanaan pembangun. Seorang kepala desa di tuntut mampu mengelola sekaligus menjadi aparat atau tokoh yang dapat membawa desa kepada kemajuan pembangunan dan pelayanan masyarakat yang prima menuju kesejahteraan.

Kehadiran Lembaga kemasyarakatan (LKMD, LMD, RT, RW, KPMD, KARANGTARUNA, PKK dan BPD) banyak membantu penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan Pembangunan desa.

 

 

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Kebumen Terkini

Pemkab Kebumen Raih Penghargaan literasi Nasional dari Nyalanesia
Konsen Beri Perlindungan Terhadap PMI, Pemkab Kebumen Dapat Penghargaan dari Kemenlu
Bupati Kebumen Siap Tindaklanjuti Rekomendasi dari DPRD Atas LKPJ 2023
Pemkab Kebumen Raih Penghargaan BKN  Terkait Pertek Pegawai Pensiun
POPDA Se Karesidenen Kedu Resmi Dibuka di Kebumen, Diikuti 834 Peserta

Arsip Profil Umum (Prodeskel)

Data Desa

Statistik Pengunjung

Polling 1

Polling 2